Translate

Rabu, 16 Desember 2015

Zona Literatur - Resensi - Novel Romeo Juliet

Judul Resensi    : Pengorbanan mempertahankan cinta
Nama Penulis    : Sajidatul Musanna
Anatomi Buku
1.    Nama    : Romeo Juliet
2.    Penulis    : William Shakespeare
3.    Alih Bahasa : Manda Wilawati A.
4.    Penerbit    : Navila
5.    Halaman    : 184 halaman
6.    Harga    : Rp. ,-

Novel Romeo Juliet adalah karya sastra yang ditulis oleh William Shakespeareyang tak lekang oleh zaman. Novel yang terdiri dari 184 halaman ini menceritakan tentang kisah cinta yang memilukan. Meski begitu, akhir dari cerita pengorbanan cinta ini berakhir dengan kebahagiaan setelah kemalangan yang menimpa tokoh utama dalam novel. Jalinan cinta Romeo Juliet memang telah melegenda di seluruh penjuru dunia dengan berlatar belakang peradaban Yunani yang masih kental.

    Kota Verona dipimpin oleh penguasa bernama Pangeran Escalus yang bijak dan tegas. Di Verona tinggal dua orang bangsawan dengan kedudukan yang sederajat dan terhormat tengah bermusuhan yaitu Tuan Montague dan Tuan Capulet. Kedua bangsawan tersebut sebenarnya senang menjalin persahabatan dengan siapapun tanpa memandang status, hingga suatu hal membuat hubungan persahabatan mereka menjadi retak dan menjadikan permusuhan hingga anak turun. Dengan segala cara Pangeran Escalus mencoba mendamaikan tapi tak pernah berhasil.
    Di tengah pertikaian lahirlah Romeo, anak dari Tuan Montague. Pemuda tampan dan berkepribadian bijak yang menjadi buah bibir semua orang. Dia jatuh cinta pada seorang gadis bernama Rosalina yang berasal dari keluarga terhormat, berkepribadian bijak, dan paras menawan. Segala cara dilakukan Romeo untuk mendapatkan cinta Rosalina, namun tetap saja Rosalina tidak mencintainya. Hal itu membuat Romeo bersedih dan terpuruk.
    Sanak keluarga keheranan melihat tingkah laku Romeo. Hingga sanak saudara yang paling dekat dengannya memberi nasihat untuk mencari gadis lain pelipur lara dan pengganti Rosalina. Setelah menerima nasihat itu Romeo mencari kesempatan pada setiap acara ataupun di jalanan untuk menemukan pasangan jiwanya. Malam musim dingin di Verona, kediaman Capulet mengadakan pertunjukan untuk menyambut peringatan Natal dengan meriah. Semua penduduk Verona di undang kecuali keluarga Tuan Montague dan di persatukan dalam perjamuan di ruang pertemuan mewah. Lain halnya dengan Romeo yang tidak memperdulikan perselisihan kedua keluarga, ia datang menghadiri pesta di Capulet bersama lima orang kawannya dengan bertopeng. Disana Romeo menaruh hati pada gadis cantik yang enggan diajak berdansa oleh County paris dan Theseus. Gadis itu bernama Juliet, setelah Paris dan Theseus pergi Romeo menghampiri Juliet. Mengajak berdansa dan bercakap-cakap.
    Keduanya mencari informasitentang  identitas satu sama lain. Akhirnya Romeo tahu jika Juliet bukan tamu undangan melainkan anak dari keluarga Capulet, sementara Juliet dengan bantuan pelayan kepercayaannya dapat mengetahui laki-laki itu adalah anak dari keluarga Montague. Kenyataan pahit ditelan mentah-mentah oleh keduanya karena pertemuan singkat membuat cinta tumbuh di hati masing-masing. Keduanya pun tak bisa tertidur, gelisah menyelimuti hati mereka. Romeo memutuskan untuk datang mengendap-endap ke kamar Juliet dan berdiri mendongak ke arah jendela kamar Juliet. Di kamar, Juliet memikirkan Romeo. Segala prasangka dalam hatinya dikeluarkannya dan terdengar oleh Romeo dari balik jendela. Dengan keberanian Romeo menjawab segala rasa gundah Juliet yang telah di dengarnya. Juliet terkejut dan menyuruh Romeo untuk pergi. Di malam itu juga Romeo menyatakan perasaan cintanya yang tulus pada Juliet. Romeo pun bersumpah setia pada Juliet, tapi Juliet menolaknya karena menurutnya terlalu terburu-buru. Malam-malam berikutnya Romeo mengunjungi Juliet, menghalau setiap bahaya yang menghadang. Juliet selalu menunggu kedatangan Romeo. Juliet bahagia Romeo selalu datang tapi juga cemas memikirkan rintangan yang akan membuat Romeo terbunuh, sedangkan Romeo tidak pernah khawatir karena yakin kekasihnya ada di tempat aman. Perhatian dan cinta semakin besar tumbuh di hati keduanya.
    Romeo kembali mengucapkan janji setianya pada Juliet. Juliet menerima dan meyakini kesetiaan serta ketulusan cinta Romeo. Juliet membuat Romeo berjanji untuk tidak menyakiti hatinya dan tidak menginginkan dirinya hanya untuk mencuri kehormatannya saja. Romeo akan menemui Pastor Laurence untuk mencari nasehat. Kebahagiaan Juliet pun memuncak mendengarkan kebahagiaan yang bersumber dari perkataan Romeo.
    Pastor Laurence adalah pastor sekaligus pengurus di gereja St. Franchis memiliki pengetahuan tinggi, pengalaman banyak, nasihat bijak untuk segala permasalahan, dan dihormati semua orang. Pastor Laurence bersahabat dengan semua orang di Veronatapi perhatian lebih di limpahkannya pada Romeo. Romeo mewarisi sifat bijak pastor Laurence yang selalu mencari nasehat padanya saat mengalami kesusahan. Romeo pun menceritakan kegundahan hatinya dengan bercucuran air mata dan memohon agar di lancarkan tujuan murninya dengan Juliet untuk menikah. Pastor tua itu tampak ragu dan menasehati Romeo dengan bijak untuk mengekang keinginannya dan meminta Romeo menunggu. Dengan bantuan pelayan kepercayaannya seluruh rencana Romeo telah dikatahui Juliet.
    Hari yang dinantikan pun tiba, Juliet pergi ke gereja bersama dengan pengasuhnya memakai baju berkabung, ibunya tidak curiga karena telah mempercayakan semuanya pada pengasuh. Meski cemas, Juliet tidak memperlihatkannya. Romeo telah datang lebih dulu, setelah siap mereka pun mengucapkan janji suci. Malam harinya Romeo menaiki kamar Juliet dengan tangga tali yang diambil oleh pengasuh Juliet atas perintahnya usai pernikahannya tadi. Kemudian menghabiskan malam bersama Juliet dan kini lengkaplah sudahperkawinan mereka.
    Roda nasib terus berputar. Takdir adalah tangan Tuhan yang perkasa. Dan musibah adalah hal yang sulit untuk di hindari. Pagi setelah peringatan Paskah, rombongan keluarga Capulet dan rombongan keluarga Montague bertemu dan berkejaran di sela-sela tembok gerbang kota. Pemimpin rombongan keluarga Capulet adalah Tybalt, putra paman Juliet. Pemuda bertubuh tinggi besar, bersemanagat, dengan lengan kaku dan tangkas, suara Tybalt cukup kuat untuk menantang lawan tanpa perlu menggunakan terompet. Tybalt pun mengutarakan kata-kata penyemangat untuk melawan rombongan keluarga Tuan Montague, sebaliknya lawannya malah semakin tersulut emosinya dan membuat perang tak terelakkan. Pertarungan sangat menakutkan dan beringas, penduduk kota hanya melihat tanpa melerai. Keributan terdengar hingga pelosok kota hingga terdengar oleh Romeo. Romeo pun datang untuk melerai tapi taka da yang memperhatikannya. Hingga bertemu Tybalt, Romeo pun meminta Tybalt untuk membantu melerai. Bukan bantuan yang di dapatkan Romeo, malah makian yang membuat Romeo geram tapi masih bisa menekan amarahnya. Tybalt melawan Romeo tapi tak ada perlawanan. saat Romeo tahu bahwa Mercutio telah mati akibat peperangan dia marah dan bertarung sengit dengan Tybalt. Tybalt meninggal dengan tusukan belati Romeo di tenggorokannya. Pangeran Escalus datang. Pertempuran usai dan mayat Tybalt di hadapkan pada Pangeran Escalus. Pangeran Escalus mencari bukti dari semua pihak. Romeo akhirnya di hukum pengasingan tapi Keluarga Tuan Capulet tidak terima. Kedukaan menyelimuti keluarga Capulet, Juliet adalah yang paling bersedih menangisi Tybalt sepupu kesayangannya dan menghadapi kenyataan Romeo adalah pembunuhnya. Juliet meratapi penderitaan yang menimpanya menggantikan kebahagiaan yang baru sekecap dirasakannya. Meragukan kesetiaan Romeo, meratapi nasib dan takdir. Pengasuhnya pun tak sampai hati melihat Juliet, dia pun mencoba menghibur dan berjanji untuk mendapatkan informasi tentang Romeo secepatnya untuk mengobati duka anak asuhnya. Juliet merasa lebih baik, melihat setitik cahaya terang dalam kegelapan hatinya.
    Sementara Romeo bersembunyi di ruang rahasia Pastor Laurence yang terpercaya. Kalaupun ada yang tahu Romeo ada di persembunyian, semua orang akan diam. Pastor mencari informasi tentang hukuman yang akan di jatuhkan pada Romeo, setelah mengetahuinya dia pun memberitahukan bahwa Romeo mendapat hukuman pengasingan. Seketika Romeo larut dalam kesedihan memikirkan kisah cintanya. Meratap hingga lupa diri, membuat pastor ikut larut dalam kesedihan. Pastor pun memberikan nasihat bijaknya hingga membuat Romeo kembali dalam kesadarannya dan bersemangat kembali.
    Sebelum berangkat pastor berpesan untuk mengunjungi Juliet untuk mengobati duka dengan kata-kata indah dari Romeo. Romeo pun mengunjungi Juliet di malam hari dengan hati-hati. Malam itu dihabiskan dengan kesedihan meratapi setiap penderitaan yang dialami dalam kisah cinta mereka, kemudian saling menguatkan satu sama lain dan sebelum pergi mereka pun mengikat janji. Romeo berangkat ke Mantua, sesampainya disana dia menceritakan segala yang terjadi padanya kepada Pangeran Mantua dan meminta izin untuk tinggal. Di Mantua Romeo melakukan kesehariaanya sebagai penduduk yang baik. Romeo selalu terbayang Juliet, membuatnya terus bersedih karena lama tak berjumpa. Demikian halnya dengan Juliet tetap bersedih dan mengurung diri di kamar, tidak berdandan, dan kacau. Hal itu membuat ibunya khawatir, segala hal dilakukan ibunya untuk mencari tahu tapi tak juga didapatkannya. Nyonya Capulet pun menceritakan perihal putrinya pada Tuan Capulet dan menganjurkan untuk mencarikan calon suami. Akhirnya mereka pun sepakat mencarikan jodoh untuk Juliet. Dengan syarat memiliki kehalusan budi, kekayaan dan memiliki derajat yang lebih tinggi. Dari sekian banyak pemuda akhirnya dipilihlah County Paris, putra bangsawan terkenal berparas tampan dan ramah. Ibunya memberitahukan rencana pernikahan itu pada Juliet namun di tolak secara halus oleh Juliet. Tuan Capulet marah besar dan bersikeras tetap melanjutkan pernikahan.
    Juliet bersedih dan memilih untuk mengurung diri di kamar. Juliet memutuskan untuk menemui Pastor Laurence di gereja St. Francis. Juliet menumpahkan segala kegundahannya dan mengucapkan janji setia pada Romeo di depan pastor. Juliet pun berkali-kali mengatakan ingin mengakhiri hidupnya membuat pastor cemas. Pastor Laurence merenung sejenak di ruang rahasia untuk mencari penyelesaian. Setelah mendapatkan jawaban pastor keluar dan mendapati Juliet tengah hampir pingsan. Pastor memberi nasihat bijak dan memberikan penjelasan panjang lebar mengenai dirinya. Kebingungan Juliet terjawab setelah Pastor memberikan botol berisi ramuan buatannya yang membuat Juliet tertidur beberapa waktu dan orang lain akan mengiranya meninggal. Pastor menjelaskan secara gamblang, sebelum fajar menjelang pernikahannya Juliet harus meminumnya dan akan membuat semua orang menganggap Juliet meninggal. Di malam hari pastor akan menggali kubur Juliet bersama Romeo dan membawa Juliet ke suatu tempat untuk menjalani hidup baru. Mereka mengikat janji untuk tidak mengatakan pada siapapun. Juliet pulang dengan perasaan bahagia. Ketika ibunya berada di gerbang menunggu kedatangannya, Juliet berpura-pura telah mendapat pencerahan dari Pastor Laurence dan menerima pernikahannya dengan County Paris. Ibunya tidak curiga sama sekali,dengan perasaan senang ibunya mengatakan perubahan yang terjadi pada Tuan Capulet, ia sangat bersyukur dan bahagia. Pernikahan pun segera disiapkan dengan sangat rapi dan detail. County paris tidak menginginkan pesta mewah tapi menginginkan perjamuan makan malam bersama Juliet sebelum tanggal pernikahan. Juliet dengan kepura-puraanya berhasil mengelabuhi semua orang. Di malam menjelang pernikahannya pengasuhnya menginginkan tidur di samping Juliet, namun Juliet menolaknya. Di malam itu Juliet tak dapat tidur memikirkan segala kemungkinan yang terjadi setelah ia meminum ramuan dari Pastor. Dengan sergap Juliet langsung meminumnya lalu membenarkan cara tidurnya.
    Hari pernikahan tiba, semua tamu udangan telah datang. Kebahagiaan menyelimuti seluruh keluarga Capulet dan County Paris. Tapi ternyata Juliet di ketemukan telah terbujur kaku dan sedingin es. Hari bahagia berganti menjadi hari berkabung. Juliet dimakamkan di makam keluarga Tuan Capulet, makam yang sama dengan Tybalt. Pastor Laurence telah mengirimkan surat untuk Romeo berisi rencananya dengan Juliet. Surat diantarkan oleh Pastor John. Ia pun berangkat ke Mantua dan berniat mencari pastor lain untuk menemaninya. Saat masuk rumah ternyata penghuni rumah beberapa hari sebelumnya mengidap plague (orang yang menderita penyakit ini dihinggapi rasa takut dan kebecian besar) membuat orang yang masuk tak dapat keluar lagi. Ia pun menengar kabar kematian Juliet sesampainya di Mantua. Romeo sangat terpukul dan bersedih membuatnya tak ada semangat hidup. Seorang sahabat Romeo bernama Peter mencuri kesempatan mengunjungi pemakaman Juliet. Romeo memiliki mata-mata yang mengintai keluarga Capulet dengan hati-hati. Dengan berlinang air mata Peter menceritakan kematian Juliet. Romeo begitu terpukul dan berduka. Dengan menahan kedukaannya Romeo pergi ke apotik kecil dan miskin, ia membeli racun mematikan yang diikuti sahabatnya di belakang. Dengan upah besar Romeo mendapatkannya dengan mudah. Romeo menyimpannya dengan hati-hati, kemudian menyuruh Peter ke Verona membawa alat pembongkar makam dan lampu. Seketika itu juga Peter berangkat dan Romeo menuliskan surat yang berisi ungkapan kebahagiaan dan hubungan cintanya untuk ayahnya. Lalu di simpannya di kantong yang kemudian di berikannya pada Peter agar di sampaikan pada ayahnya.
    Romeo pergi menuju pemakaman. County paris dan pelayannya telah sampai di pemakaman lebih dulu. County paris berlinang air mata menaburkan bunga yang menghias ranjang pengantin mereka di atas kubur Juliet. Setelah mengetahui ada orang datang County paris pun bersembunyi, namun ketika tahu orang itu adalah Romeo, dia langsung mendatangi Romeo. Dan menyangka Romeo akan berbuat jahat disana. Mereka pun saling berdebat membuat amarah Romeo tersulut. Mereka pun bertarung di area pemakaman yang kemudian di menangkan oleh Romeo, sebelum meninggal County paris meminta untuk disandingkan dengan Juliet tapi Romeo menolaknya mentah-mentah. Setelah mencium Juliet Romeo menangisi jasad kekasihnya kemudian meneguk racun mematikan yang telah ia bawa dari Mantua. Pastor Laurence yang telah mengetahui bahwa pesannya tak sampai pada Romeo, bergegas menuju pemakaman, alangkah terkejutnya ia mendapati Romeo telah meninggal di samping jasad Juliet. Juliet yang mendengar keributan segera terbangun. Pastor memintanya untuk segera meninggalkan pemakaman dan bersembunyi bersama para suster suci. Juliet menolak ajakan pastor, pastor bersembunyi sendirian. Juliet yang terpukul dan bersedih menyusul kematian Romeo, karena cairan racun telah habis dia pun menghisap sisa racun di mulut Romeo tapi karena gugup orang-orang telah datang berbondong-bondong ke pemakaman yang di bawa oleh pelayan County paris setelah mendengar keributan, Juliet mencari belati dan menusukkan ke dadanya. Juliet meninggal menimpa tubuh Romeo. Rombongan yang menemukan mayat County paris, Romeo, dan Juliet yang masih mengeluarkan darah segar langsung memberitahu Pangeran Escalus. Beberapa orang dari rombongan menemukan Peter dan Pastor Laurence kemudian di bawanya ke hadapan Pangeran Escalus yang telah datang. Keributan di pemakaman pun terdengar juga oleh dua keluarga, rombongan keluarga Capulet dan Montague datang. Tuan Montague sangat sedih dia baru saja kehilangan istrinya karena terlalu bersedih dengan pengasingan Romeo kemudian kehilangan anaknya. Pangeran Escalus meminta kesaksian dari Pastor Laurence, Peter, dan pelayan yang bersama County paris. Surat yang di tulis Romeo yang telah di titipkan ke Peter di baca oleh Pangeran Escalus. Setelah selesai membaca Pangeran Escalus pun memberi nasihat bijak pada kedua keluarga yang bertikai. Hikmah dari kejadian ini telah membuat kedua keluarga berdamai, bahkan Tuan Montague berjanji untuk membuatkan patung emas murni Juliet, Tuan Capulet juga melakukan hal yang sama dan akan disejajarkan dengan patung Juliet. Semuanya pun akhirnya berdamai, di akhir kisah di ceritakan Pangeran Escalus memeluk Tuan Capulet, Tuan Montague, dan Pastor Laurence bergantian. Dan Tuan Capulet, Tuan Montague, dan Pastor Laurence berpelukan erat dengan berlinang air mata.

Unsur-unsur Intrinsik
1.    Judul        : Romeo Juliet
2.    Tema        : Cinta..
3.    Plot/Alur    : Maju.
4.    Sudut pandang: Orang ketiga serba tahu.
5.     Tokoh        : Pangeran Escalus, Tuan Montague, Tuan Capulet, Nyonya Capulet, Romeo, Juliet, pengasuh Juliet, Pastor Laurence.
6.    Perwatakan    :
a.    Pangeran Escalus    : Bijaksana, adil, dan jujur
b.    Tuan Montague    : Baik, pantang menyerah terhadap musuh, egois
c.    Tuan Capulet    : Tegas, pantang menyerah pada musuh, egois
d.    Nyonya Capulet    : Perhatian, baik, lemah lembut
e.    Romeo        : Bijak, baik hati, rela berkorban, mudah terperdaya cinta, hatinya rapuh, lembut, berbudi pekerti luhur
f.    Juliet        : Lemah lembut, berperangai terpuji, terhormat, rela berkorban, hatinya sangat rapuh
7.    Latar        :
a.    Latar tempat    : -     Verona kota propinsi, di wilayah Veneto sebelah uatara Italia.
-    Rumah Juliet
-    Mantua
-    Pemakaman keluarga Capulet
b.    Latar suasana    : Sedih, bahagia, menegangkan, dan mencekam.
8.    Amanat    : Jodoh, hidup dan mati adalah rahasia Tuhan. Cinta adalah anugerah Tuhan yang memberikan kebahagiaan pada setiap yang di hinggapinya. Karena itu untuk mendapatkan cinta butuh pengorbanan dan perjuangan.Tapi sesungguhnya segala hal ada aturannya, aturan di buat untuk kebaikan. Jika pengorbanan besar yang dilakukan adalah untuk kebahagiaan yang lebih besar mengapa tak dilakukan. Jadi, jika cinta memang untuk diperjuangkan janganlah sampai melanggar aturan. Ingat, cinta manusia tak seabadi cinta Tuhan. Dan keegoisan tidak menimbulkan dampak apapun kecuali keburukan.

Unsur-unsur Ekstrinsik
1.    Nilai social    : Tolong menolong meski berbeda keyakinan (agama)
2.    Nilai budaya    : memakai pakaian berkabung saat ada yang meninggal, berperilaku sopan pada tamu perjamuan tamu dilakukan sebaik mungkin
3.    Nilai agama    : Taat pada Tuhan, menghormati pastor, setiap kejadian apapun selalu mengingat Tuhan.
4.    Nilai moral     : Untuk mendapatkan apa yang diingikan butuh pengorbanan dan
  Perjuangan.

***
Lets Read and Make Your Future

My Dairy On Campus - Filsafat Ilmu - 11

 
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Jum'at, 04 Desember 2015. Pertemuan kesebelas filsafat ilmu. Udah sebelas ya… wah udah banyak. Hayo.. siapa yang mengikuti blog ini dari awal sampai akhir. Kamu kan, terimakasih sudah segan membaca tulisan yang panjang banget ini. Di pertemuan yang kesebelas ini aku akan membahas tentang Zaman Kontemporer STOP! Jangan buru-buru dong.. kalau mau tahu apa itu zaman kontemporer lebih dulu saya mau bilang selamat membaca…. ! #peace
            Tema Zaman Kontemporer (abad ke 20 – dan seterusnya) adalah tentang bahasa. Di zaman ini filsafat bukan lagi membuat pernyataan tentang sesuatu yang kusus, tetapi bagaimana memecahkan persoalan akibat ketidakpahaman dalam bahasa logika.
            Russel dan Wittgenstein menggunakan metode analisa bahasa ini sebagai sikap dan pendirian ontologis dalam aktifitas berfilsafat. Menurut Wittgenstein, karya filsafat bukan hanya ungkapan filsafati, melainkan membuat ungkapan tersebut menjadi jelas. Karena tujuan filsafat adalah penjelasan logis terhadap pemikiran-pemikiran. Filsafat analitis sendiri merupakan respon terhadap aliran idealisme yang mengintrodusir ungkapan-ungkapan filsafati. Padahal, apa yang diintrodusir tersebut memiliki makna ganda, kabur, dan kurang terpahami akal. Hal-hal semacam inilah yang perlu diatasi dengan analisis bahasa.
Temporer sendiri berarti sesaat, sementara zaman kontemporer menyebut modern sebagai masa sekarang. Tema pemikiran pada masa sekarang disebut bahasa atau linguistic. Pada perkembangan baru disebut filsafat analitik atau filsafat bahasa yang melahirkan bahasa dan istilah-istilah baru yang unik dan tidak mengikuti kaidah bahasa yang baik dan benar bahkan normal. Contohnya:
        Dalam menjelaskan rentang usia =>
-         ABG (Anak Baru Gede) : tidak jelas rentang usianya.
-         Dalam psikologi : bayi(0-2), anak(2-12), remaja(12-22), dan dewasa(23-55).
        Prokem (bahasa tidak resmi atau bahasa komunitas)=>
-         Bokap (Ayah), Nyokap (Ibu), Baper (Bawa Perasaan), OTW (On The Way), dsb.
Dampak positifnya, memperkaya bahasa. Cabang filsafat bahasa itu banyak, salah satunya Akstansial atau bahasa politik. Apa yang dikatakan seorang politisi saat menggunakan akstansial ini, akan dimaknai dengan pengertian sebaliknya. Hal ini dapat diketahui melalui track record. Contoh: saya adalah wakil rakyat berarti saya bukan wakil rakyat. Dengan filsafat bahasa ini juga dapat mengetahui alur atau plot sebuah cerpen, dari situ akan tahu siapa pengarangnya dan apa latar belakang pengarang tersebut menulis cerpen.
            Pada abad ke 20, juga muncul aliran filsafat yang merupakan lanjutan dari aliran filsafat sebelumnya, diantaranya: neo-Thomisme, neo-Kantianisme, neo-hegelianisme, neo-marxisme, dsb. Selain itu ada juga aliran filsafat yang berbeda dari sebelumnya yaitu: Fenomenologis, eksistensialisme, pragmatism, strukturalisme, dan postmodernisme.
            Pertama. Fenomenologis dengan tokoh pendirinya Edmund Husserl (1859-1938). Berasal dari kata Phainomenon: apa yang tampak dan Logos: ilmu , fenomologis berarti ilmu yang mempelajari apa yang tampak dan menampakkan diri. Menurut Husserl, Realitas itu tampak tanpa ada tirai yang menghalangi subjek, dan realitas itulah yang tampak pada subjek. Pendapat Husserl merevolusi pendapat filsafat barat. Sejak descrates, dimengerti bahwa kesadaran itu tertutup (cogito tertutup) yang berarti kesadaran mengenal dirinya sendiri dan dengan itu mengenal realitas. Sedangkan menurut Husserl, kesadaran itu mengarah ke realitas, "kesadaran bersifat interpersonal" atau realitas yang menampakkan diri.
            Apabila sedang melakukan penelitian dan menggunakan pendekatan fenomenologis, berarti yang diteliti adalah apa yang tampak, pencarian informasi dilakukan dengan mengorek informasi dari pelakunya, semisal ingin meneliti kelompok keagamaan berarti wawancara di lakukan dengan penganut kelompok keagamaan tersebut. Larangan keras, dalam pendekatan fenomenologis memberikan intervensi pada narasumber. Nanti baru di Cross Check.
Kedua, Eksistensialisme yang memiliki hubungan erat dengan Fenomenologis dan menunjukkan pemberontakan pada metode dan pandangan filsafat barat. Meski eksistensialisme bukan filsafat kusus tetapi ia memiliki ciri khas yaitu:
a.    Pemberontakan dan protes terhadap rasionalisme dan masyarkat modern, kususnya idealism Hegel.
b.    Suatu proses atas nama individualis terhadap konsep-konsep, filsafat akademis yang jauh dari kehidupan konkret.
c.    Pemberontakan terhadap alam yang impersonal (tanpa kepribadian) dari zaman modern dan teknologi serta gerakan massa.
d.    Protes terhdapa gerakan totaliter, baik fasis atau komunis. Pokoknya yang menenggelamkan perorangan ke dalam kolektif atau massa.
e.    Menekankan pada situasi manusia dan prospek (harapan) manusia di dunia.
f.     Menekankan keunikan dan kedudukan pertama eksistensi pengalaman kesadarn yang dalam dan langsung.
Salah satu tokoh eksistensialisme adalah Jean Paul Sartre (1905-1980), ia membagi rasio menjadi 2: Rasio Analitis: dijalankan dalam Ilmu Pengetahuan dan Rasio Dialektis: digunakan jika kita berpikir tentang manusia, sejarah, dan kehidupan sosial. Disebut Rasio dialektis karena terdapat identitas dialektis antara ada dan pengetahuan. Ada tidak dilahap pengetahuan(seperti idealisme), tapi pengetahuan itu ada(proses yang berlangsung dalam ada). Serta objeknya yang bersifat dialektis dan  ia ditentukan oleh tempatnya dalam sejarah.
Bisa dibilang aliran ini adalah pemberontakan terhadap kelaziman. Contohnya: kamu pernah mendengar dan melihat seseorang mengendarai motor dengan suara yang sangat bising kemudian memacu motornya dengan kecepatan tinggi ala pembalap yang melaju di sirkuit, pasti pernah dong, tapi pernahkan kamu berpikir kenapa mereka melakukan itu? Karena mereka ingin berbeda dari yang lain, mereka menampilkan apa yang mereka bisa. Dia ingin orang melihat mereka itu berbeda dan punya kemampuan lebih dari orang lain. Setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengekspresikan eksistensialisme.
Ketiga. Strukturalisme yang merupakan reaksi dari aliran fenomenologis dan eksistensialisme (memandang manusia itu subjektif). Menurut aliran ini manusia itu bukan titik pusat yang otonom, ia juga tidak membuat sistem melainkan tunduk pada sistem. Meski memiliki corak yang berbeda, pengenutnya memiliki kesamaan yaitu penolakan terhadap prioritas kesadaran. Tokoh yang berpengaruh dalam aliran ini adalah Michael Foucault (1926-1984). Kesudahan "manusia" sudah dekat, pendirian Focault yang terkenal tentng "kematian" manusia. Maksudnya bukan tidak ada lagi manusia, melainkan hilangnya konsep "manusia" dalam suatu kategori istimewa dalam pemikiran kita, manusia akan kehilangan tempatnya yang sentral dalam bidang pengetahuan dan dalam kultur seluruhnya.
Keempat. Pragmatisme filsafat amerika yang terkenal di satu abad ini serta memiliki pengaruh di dunia praksis yang cukup besar. Aliran ini merupakan sikap, metode, dan filsafat yang memakai akibat-akibat parksis yang dari pikiran dan kepercayaan sebagai ukuran untuk menetapkan nilai kebenaran. Kelompok pargmatisme bersikap kritis terhadap sistem-sistem filsafat sebelumnya seperti aliran materialisme, idealisme, dan realisme. Mereka mengatakan bahwa pada masa lalu filsafat telah keliru karena mencari hal-hal yang mutlak, ultimate, esensi-esensi abadi, substansi, prinsip yang tetap dan sistem kelompok yang empiris, dunia yang berubah beserta problemanya, dan alam sebagai sesuatu serta manusia yang tidak dapat melangkah keluar darinya. Tokoh pragmatisme adalah William James (1824-1910), yang memandang pemikirannya sebagai kelanjutan dari empirisme Inggris tetapi bukan upaya untuk menyusun kenyataan berdasarkan pengamatan. Menurutnya ada dua macam bentuk pengetahuan: a) pengetahuan yang diperoleh melalui pengamatan b) pengetahuan tidak langsung yang didapat dari pengertian. Karena kebenaran itu proses atau ide, yang berpotensi menjadi nyata apabila didukung peristiwa yang menjadi akibat dari buah ide itu.
Contoh yang ada disekeliling para mahasiswa. Saat membuat makalah, orang idealis: pertama yang harus mereka lakukan adalah buat draf, lalu kerangka makalah, cari buku dan seterusnya yang tentunya dengan langkah-langkah yang sangat sistematis. Sedangkan orang pragmatis: ngapain capek-capek ke perpus, ambil laptop cari WiFi gratis berseluncur ke dunia maya, langsung cari makalah yang sama dengan keinginannya tinggal ganti sana-sini, lalu print dan siap disajikan. Pragmatism adalah kebalikan dari idealism.
Kelima. Postmodernisme yang popular di akhir abad ke-20 dan merambah berbagai disiplin, disiplin filsafat, dan ilmu pengetahuan. Istilah ini meriah digunakan hal ini mengakibatkan setiap referensi padanya dicap sebagai metode intelektual yang dangkal dan kosong. Awalnya postmodernisme merupakan reaksi terhadap modernism dimana filsafat berpusat pada epistemologi yang berpusat pada subjektifitas dan objektifitas murni yang satu sama lain terpisahkan dan tidak berkaitan. Tugas pokok filsafat yaitu mencari fondasi ilmu pengetahuan (fondasionalisme), sedangkan tugas pokok subjek merepresentasi objerktifitas (representasionalisme). Dengan demikian klaim postmodernisme "berakhirnya modernisme" bermaksud untuk menunjukkan berakhirnya anggapan modern tentang "subjek" dan "dunia objektif". Wacana modernism menjadi populer setelah Francis Lyotard (1924) menerbitkan bukunya The Postmodernism Condition: A Report On Knowledege (1979). Modernitas menurut Lyotard ditandai oleh kisah-kisah besar yang berfungsi mengarahkan serta menjiwai masyarakat modern yang mirip mitos masyarakat primitif, tetapi berbeda melainkan dalam masa depan dan ide yang diwujudkan. Contohnya: Emansipasi progresif dari rasio dan kebebasan dalam liberalisme politik.
Ini adalah pertemuan terakhir filsafat ilmu. Pertama-tama terimakasih untuk dosen pengampu, bapak Dr. Ngainun Na'im, S.Ag, M.HI. yang telah menjelaskan dengan gamblang yang tertulis dalam buku Filsafat Ilmu oleh Drs. Rizal Mustofa Mustansyir, M.Hum dan Drs Misnal Munir, M.Hum. Minggu depan akan dilanjutkan pertemuan ke dua belas yang diisi dengan UAS (Ujian Akhir Semester) untuk bisa melanjutkan ke semester selanjutnya. Mengakhiri semester III dan kejutannya kalau kamu mengikuti My Dairy On Campus – Filsafat Ilmu, berarti kamu sama aja ikut perkuliahan filsafat ilmu sama kayak aku. Nah, karena itu untuk kurangnya saya mohon maaf. Kalau ada lebihnya tolong dikembalikan. Eee.. nggak ding.. bercanda. Salam perpisahan kayak mau kemana aja. Yang jelas saya akan terus aktif menulis di blog ini jadi silahkan mampir untuk membaca post aku yang lain ya.. segera…
Ehm, nggak menyangka akan kejadian juga membuat blog. Karena dari dulu Cuma niatnya doang. Sama kayak nulis, kalau Cuma dibayangin aja ya nggak bakalan jadi. Nggak perlu banyak kawan dikit dikit.. deadline itu untuk kamu yang mampu. Kalau belum jangan dipaksain yang penting nulis aja. Ya nggak.. okedeh sekian Bye.. Bye..
***
Lets Read and Make Your Future


وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

My Dairy On Campus - Filsafat Ilmu - 8

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Jum'at, 13 November 2015. Ehm pertemuan yang ke berapa ini. bagi yang mengikuti setiap tulisan My Dairy On Campus – Filsafat Ilmu pasti nggak bakal lupa. Jeng.. jeng.. jeng.. pertemuan ke delapan kali ini ada UTS (Ujian Tengah Semester) kawan. So, kita kali ini review aja yak. (Mana suaranya..!) Siaapp….
            Yang pertama. Apa sih filsafat itu? Filsafat adalah disiplin ilmu tentang kebijaksanaan. Kebijaksanaan membuat manusia dapat mempertimbangkan sesuatu berdasarkan nilai kemanusiaan  yang dapat dicapai dengan: pertama, kritis terhadap kepercayaan dan sikap yang telah dijunjung tinggi. Kedua, sintesis (menghubungkan) antara hasil sains dengan pengalaman kemanusiaan. Ketiga, menggunakan pemikiran para filsuf sebagai pisau analisis untuk memecahkan permasalahan. Keempat, butir hikmah ajaran agama.
            Filsafat memiliki ciri-ciri yang saling berkesinambungan. Ciri-ciri filsafat yang pertama yaitu Radikal (berfikir sampai keakar-akarnya), Universal (sesuatu yang umum), Koheren (menurut kaidah logis) & Konsisten(tanpa kontradiksi), Sistematik (Tidak keluar dari inti), Komprehensif (menyeluruh), Bebas, dan Bertanggung Jawab.
            Gaya dalam berfilsafat bermacam-macam. Dimulai dari filsafat sastra, tokoh yang paling terkenal adalah Sartre (1964) dan Iqbal namun tidak semua sastra itu filsafat. Selanjutnya, berfilsafat sosio politik dengan salah satu tokohnya Karl Max. Yang ketiga, metodologi dengan tokohnya Rein Descrates. Ungkapan Descrates yang terkenal adalah "Aku berpikir maka aku ada". Kemudian yang keempat, analisis bahasa tokohnya dari Jerman bernama Ludwig Wittgenstein. Yang kelima, pemikiran masa lalu. Dan yang terkahir etika.
Pembahasan diawali dengan pengertian filsafat ilmu. Salah satunya adalah pendapat yang dihimpun oleh The Liang Gie. Salah satu pendapat itu dari Cornelius Benjamin, ia mengungkapkan bahwa filsafat ilmu adalah cabang pengetahuan filsafat yang mengemukakan tentang sifat dasar ilmu, metode-metode, konsep-konsep, praanggapan-praanggapan, dan letaknya dalam kerangka umum dari cabang pengetahuan ilmu pengetahuan.
Ruang lingkup filsafat ilmu dari kesimpulan pendapat yang dihimpun oleh The Liang Gie antara lain: 1.) Sikap kritis sejarang perkembangan ilmu, 2.) Sifat dasar ilmu, 3.) Metode-metode, 4.) Konsep-konsep, 5.) praanggapan-praanggapan, 6.) Sikap etis pengembangan ilmu pengetahuan. Diantara faktor-faktor itu diambil 3 yaitu sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, metode ilmiah, dan sikap etis pengembangan ilmu pengetahuan.
Melanjutkan bagian selanjutnya, yang tidak lain dan tidak bukan… jeng.. jeng.. jeng… "Implikasi Mempelajari Filsafat Ilmu". Apa sih implikasi itu? Implikasi bisa dibilang konsekuensi atau akibat bisa dampak, atau kamu punya pemahaman lain. Tapi harus berdasarkan kebenaran lo ya… Nah, implikasi yang pertama seorang ilmuwan harus memiliki pengetahuan dasar untuk dijadikan landasan berpijak yang kuat. Baik ilmu kealaman maupun ilmu sosial. Keduanya bahkan bisa dikaitkan. Jadi, ilmu-ilmu tersebut dapat berjalan harmonis dan beriringan. Selanjutnya,  bermaksud untuk menyadarkan para ilmuwan agar tidak terjebak dalam pola pikir "Menara Gading". Yaitu hanya berpikir murni keilmuwannya saja tanpa mengaitkan kenyataan yang disekitarnya. Padahal aktivitas keilmuwan tidak bisa lepas dari sosial atau kemasyarakatan.
            Pembahasan masuk ke prinsip-prinsip dalam berfilsafat. Menurut Aristoteles filsafat dimulai dari thauma yaitu rasa kagum. Orang yang kagum biasanya tidak dapat menilai krtitis apa yang dia sukai. Dia hanya bisa melihat sisi baik tanpa mempertimbangkan sisi buruknya. Kemudian yang disebut filsafat disini haruslah diteruskan ke level aporia. Yaitu masalah yang sulit dicarikan jalan keluarnya. Maksudnya disini adalah jika thauma itu menjadi hal yang tidak lagi objektif, melihat sebuah benda tidak berdasarkan fungsi dan lain sebagainya. Maka ini menjadi masalah yang sulit dicarikan jalan keluarnya. Karena apa? Seseorang yang kagum kadang tidak bisa menjelaskan mengapa ia bisa kagum. Kekaguman orang yang sulit dikendalikan juga menjadi masalah yang harus dicarikan jalan keluarnya. Selanjutnya prinsip-prinsip filsafat itu ada lima:
Pertama, meniadakan kecongkakan. Seorang filsuf harus meniadakan kecongkakan agar dia terhindar dari sikap solipstik (menganggap pendapatnya paling benar). Kedua, kesetiaan pada kebenaran. Dalam berfilsafat harus menurunkan ego dan harus mempertahankan pernyataan yang ia pegang. Jangan karena yang lain bilang tidak benar jadi terpengaruh. Yang penting utamakan kebenaran. Ketiga, mencari persoalan-persoalan filsafati dan mencarikan jawabannya. Jadi, carilah persoalan filsafat disekitar kita dulu, kemudian cari solusinya ini disebut latihan intelektual. Keempat, mempelajari filsafat dari waktu ke waktu. Latihan intelektual dilakukan secara rutin untuk mengasah kemampuan memecahkan masalah. Yang terakhir, sikap terbukaan. Jangan menutup diri dari ilmu lain. Namun, jangan lupa latar belakang ilmu kamu. Misalnya, saya terbuka dengan hal baru, tapi saya tidak melupakan background saya sebagai mahasiswa tasawuf psikoterapi.

SEJARAH DAN PEMIKIRAN FILSAFAT BARAT DALAM PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang dikembangkan bangsa barat telah menyentuh berbagai aspek kehidupan. Tujuan awal IPTEK adalah memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi manusia dalam menjalankan kehidupannya. Dan pada abad ke-20 menjelang abad ke-21 IPTEK tidak lagi sebatas memberikan rasa nyaman dan mudah tapi telah "menguasai" aspek kehidupan manusia. Berbagai krisis kemanusiaan yang ditimbulkan IPTEK umumnya di dorong oleh pemecahan masalah kemanusiaan yang sektoral.
Perkembangan filsafat barat dibagi menjadi empat periodisasi. Pertama, Yunani Kuno yang bercirikan kosmosentris (asal usul jagad raya dan alam semesta). Kedua, Abad pertengahan yaitu Teosentris (filsafat digunakan untuk memperkuat dogma-dogma gereja). Yang ketiga, Abad modern bercirikan Antroposentris (filsafat yang berpusat pada manusia). Dan terakhir, keempat, abad modern dengan Logosentrisme (teks menjadi tema sentral diskusi para filosof).
Sip, reviewnya oke punya kan. Ini baru reviewnya, coba deh baca untuk pembahasan selanjutnya. Pembahasan selanjutnya? Yaps.. mau tahu tentang apa.. silahkan mampir.. untuk post kali ini sekian dulu ya sobat.. sekian.. Bye.. Bye..
***
Lets Read And Make Your Future
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه