Translate

Rabu, 16 Desember 2015

My Dairy On Campus - Filsafat Ilmu - 11

 
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Jum'at, 04 Desember 2015. Pertemuan kesebelas filsafat ilmu. Udah sebelas ya… wah udah banyak. Hayo.. siapa yang mengikuti blog ini dari awal sampai akhir. Kamu kan, terimakasih sudah segan membaca tulisan yang panjang banget ini. Di pertemuan yang kesebelas ini aku akan membahas tentang Zaman Kontemporer STOP! Jangan buru-buru dong.. kalau mau tahu apa itu zaman kontemporer lebih dulu saya mau bilang selamat membaca…. ! #peace
            Tema Zaman Kontemporer (abad ke 20 – dan seterusnya) adalah tentang bahasa. Di zaman ini filsafat bukan lagi membuat pernyataan tentang sesuatu yang kusus, tetapi bagaimana memecahkan persoalan akibat ketidakpahaman dalam bahasa logika.
            Russel dan Wittgenstein menggunakan metode analisa bahasa ini sebagai sikap dan pendirian ontologis dalam aktifitas berfilsafat. Menurut Wittgenstein, karya filsafat bukan hanya ungkapan filsafati, melainkan membuat ungkapan tersebut menjadi jelas. Karena tujuan filsafat adalah penjelasan logis terhadap pemikiran-pemikiran. Filsafat analitis sendiri merupakan respon terhadap aliran idealisme yang mengintrodusir ungkapan-ungkapan filsafati. Padahal, apa yang diintrodusir tersebut memiliki makna ganda, kabur, dan kurang terpahami akal. Hal-hal semacam inilah yang perlu diatasi dengan analisis bahasa.
Temporer sendiri berarti sesaat, sementara zaman kontemporer menyebut modern sebagai masa sekarang. Tema pemikiran pada masa sekarang disebut bahasa atau linguistic. Pada perkembangan baru disebut filsafat analitik atau filsafat bahasa yang melahirkan bahasa dan istilah-istilah baru yang unik dan tidak mengikuti kaidah bahasa yang baik dan benar bahkan normal. Contohnya:
        Dalam menjelaskan rentang usia =>
-         ABG (Anak Baru Gede) : tidak jelas rentang usianya.
-         Dalam psikologi : bayi(0-2), anak(2-12), remaja(12-22), dan dewasa(23-55).
        Prokem (bahasa tidak resmi atau bahasa komunitas)=>
-         Bokap (Ayah), Nyokap (Ibu), Baper (Bawa Perasaan), OTW (On The Way), dsb.
Dampak positifnya, memperkaya bahasa. Cabang filsafat bahasa itu banyak, salah satunya Akstansial atau bahasa politik. Apa yang dikatakan seorang politisi saat menggunakan akstansial ini, akan dimaknai dengan pengertian sebaliknya. Hal ini dapat diketahui melalui track record. Contoh: saya adalah wakil rakyat berarti saya bukan wakil rakyat. Dengan filsafat bahasa ini juga dapat mengetahui alur atau plot sebuah cerpen, dari situ akan tahu siapa pengarangnya dan apa latar belakang pengarang tersebut menulis cerpen.
            Pada abad ke 20, juga muncul aliran filsafat yang merupakan lanjutan dari aliran filsafat sebelumnya, diantaranya: neo-Thomisme, neo-Kantianisme, neo-hegelianisme, neo-marxisme, dsb. Selain itu ada juga aliran filsafat yang berbeda dari sebelumnya yaitu: Fenomenologis, eksistensialisme, pragmatism, strukturalisme, dan postmodernisme.
            Pertama. Fenomenologis dengan tokoh pendirinya Edmund Husserl (1859-1938). Berasal dari kata Phainomenon: apa yang tampak dan Logos: ilmu , fenomologis berarti ilmu yang mempelajari apa yang tampak dan menampakkan diri. Menurut Husserl, Realitas itu tampak tanpa ada tirai yang menghalangi subjek, dan realitas itulah yang tampak pada subjek. Pendapat Husserl merevolusi pendapat filsafat barat. Sejak descrates, dimengerti bahwa kesadaran itu tertutup (cogito tertutup) yang berarti kesadaran mengenal dirinya sendiri dan dengan itu mengenal realitas. Sedangkan menurut Husserl, kesadaran itu mengarah ke realitas, "kesadaran bersifat interpersonal" atau realitas yang menampakkan diri.
            Apabila sedang melakukan penelitian dan menggunakan pendekatan fenomenologis, berarti yang diteliti adalah apa yang tampak, pencarian informasi dilakukan dengan mengorek informasi dari pelakunya, semisal ingin meneliti kelompok keagamaan berarti wawancara di lakukan dengan penganut kelompok keagamaan tersebut. Larangan keras, dalam pendekatan fenomenologis memberikan intervensi pada narasumber. Nanti baru di Cross Check.
Kedua, Eksistensialisme yang memiliki hubungan erat dengan Fenomenologis dan menunjukkan pemberontakan pada metode dan pandangan filsafat barat. Meski eksistensialisme bukan filsafat kusus tetapi ia memiliki ciri khas yaitu:
a.    Pemberontakan dan protes terhadap rasionalisme dan masyarkat modern, kususnya idealism Hegel.
b.    Suatu proses atas nama individualis terhadap konsep-konsep, filsafat akademis yang jauh dari kehidupan konkret.
c.    Pemberontakan terhadap alam yang impersonal (tanpa kepribadian) dari zaman modern dan teknologi serta gerakan massa.
d.    Protes terhdapa gerakan totaliter, baik fasis atau komunis. Pokoknya yang menenggelamkan perorangan ke dalam kolektif atau massa.
e.    Menekankan pada situasi manusia dan prospek (harapan) manusia di dunia.
f.     Menekankan keunikan dan kedudukan pertama eksistensi pengalaman kesadarn yang dalam dan langsung.
Salah satu tokoh eksistensialisme adalah Jean Paul Sartre (1905-1980), ia membagi rasio menjadi 2: Rasio Analitis: dijalankan dalam Ilmu Pengetahuan dan Rasio Dialektis: digunakan jika kita berpikir tentang manusia, sejarah, dan kehidupan sosial. Disebut Rasio dialektis karena terdapat identitas dialektis antara ada dan pengetahuan. Ada tidak dilahap pengetahuan(seperti idealisme), tapi pengetahuan itu ada(proses yang berlangsung dalam ada). Serta objeknya yang bersifat dialektis dan  ia ditentukan oleh tempatnya dalam sejarah.
Bisa dibilang aliran ini adalah pemberontakan terhadap kelaziman. Contohnya: kamu pernah mendengar dan melihat seseorang mengendarai motor dengan suara yang sangat bising kemudian memacu motornya dengan kecepatan tinggi ala pembalap yang melaju di sirkuit, pasti pernah dong, tapi pernahkan kamu berpikir kenapa mereka melakukan itu? Karena mereka ingin berbeda dari yang lain, mereka menampilkan apa yang mereka bisa. Dia ingin orang melihat mereka itu berbeda dan punya kemampuan lebih dari orang lain. Setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengekspresikan eksistensialisme.
Ketiga. Strukturalisme yang merupakan reaksi dari aliran fenomenologis dan eksistensialisme (memandang manusia itu subjektif). Menurut aliran ini manusia itu bukan titik pusat yang otonom, ia juga tidak membuat sistem melainkan tunduk pada sistem. Meski memiliki corak yang berbeda, pengenutnya memiliki kesamaan yaitu penolakan terhadap prioritas kesadaran. Tokoh yang berpengaruh dalam aliran ini adalah Michael Foucault (1926-1984). Kesudahan "manusia" sudah dekat, pendirian Focault yang terkenal tentng "kematian" manusia. Maksudnya bukan tidak ada lagi manusia, melainkan hilangnya konsep "manusia" dalam suatu kategori istimewa dalam pemikiran kita, manusia akan kehilangan tempatnya yang sentral dalam bidang pengetahuan dan dalam kultur seluruhnya.
Keempat. Pragmatisme filsafat amerika yang terkenal di satu abad ini serta memiliki pengaruh di dunia praksis yang cukup besar. Aliran ini merupakan sikap, metode, dan filsafat yang memakai akibat-akibat parksis yang dari pikiran dan kepercayaan sebagai ukuran untuk menetapkan nilai kebenaran. Kelompok pargmatisme bersikap kritis terhadap sistem-sistem filsafat sebelumnya seperti aliran materialisme, idealisme, dan realisme. Mereka mengatakan bahwa pada masa lalu filsafat telah keliru karena mencari hal-hal yang mutlak, ultimate, esensi-esensi abadi, substansi, prinsip yang tetap dan sistem kelompok yang empiris, dunia yang berubah beserta problemanya, dan alam sebagai sesuatu serta manusia yang tidak dapat melangkah keluar darinya. Tokoh pragmatisme adalah William James (1824-1910), yang memandang pemikirannya sebagai kelanjutan dari empirisme Inggris tetapi bukan upaya untuk menyusun kenyataan berdasarkan pengamatan. Menurutnya ada dua macam bentuk pengetahuan: a) pengetahuan yang diperoleh melalui pengamatan b) pengetahuan tidak langsung yang didapat dari pengertian. Karena kebenaran itu proses atau ide, yang berpotensi menjadi nyata apabila didukung peristiwa yang menjadi akibat dari buah ide itu.
Contoh yang ada disekeliling para mahasiswa. Saat membuat makalah, orang idealis: pertama yang harus mereka lakukan adalah buat draf, lalu kerangka makalah, cari buku dan seterusnya yang tentunya dengan langkah-langkah yang sangat sistematis. Sedangkan orang pragmatis: ngapain capek-capek ke perpus, ambil laptop cari WiFi gratis berseluncur ke dunia maya, langsung cari makalah yang sama dengan keinginannya tinggal ganti sana-sini, lalu print dan siap disajikan. Pragmatism adalah kebalikan dari idealism.
Kelima. Postmodernisme yang popular di akhir abad ke-20 dan merambah berbagai disiplin, disiplin filsafat, dan ilmu pengetahuan. Istilah ini meriah digunakan hal ini mengakibatkan setiap referensi padanya dicap sebagai metode intelektual yang dangkal dan kosong. Awalnya postmodernisme merupakan reaksi terhadap modernism dimana filsafat berpusat pada epistemologi yang berpusat pada subjektifitas dan objektifitas murni yang satu sama lain terpisahkan dan tidak berkaitan. Tugas pokok filsafat yaitu mencari fondasi ilmu pengetahuan (fondasionalisme), sedangkan tugas pokok subjek merepresentasi objerktifitas (representasionalisme). Dengan demikian klaim postmodernisme "berakhirnya modernisme" bermaksud untuk menunjukkan berakhirnya anggapan modern tentang "subjek" dan "dunia objektif". Wacana modernism menjadi populer setelah Francis Lyotard (1924) menerbitkan bukunya The Postmodernism Condition: A Report On Knowledege (1979). Modernitas menurut Lyotard ditandai oleh kisah-kisah besar yang berfungsi mengarahkan serta menjiwai masyarakat modern yang mirip mitos masyarakat primitif, tetapi berbeda melainkan dalam masa depan dan ide yang diwujudkan. Contohnya: Emansipasi progresif dari rasio dan kebebasan dalam liberalisme politik.
Ini adalah pertemuan terakhir filsafat ilmu. Pertama-tama terimakasih untuk dosen pengampu, bapak Dr. Ngainun Na'im, S.Ag, M.HI. yang telah menjelaskan dengan gamblang yang tertulis dalam buku Filsafat Ilmu oleh Drs. Rizal Mustofa Mustansyir, M.Hum dan Drs Misnal Munir, M.Hum. Minggu depan akan dilanjutkan pertemuan ke dua belas yang diisi dengan UAS (Ujian Akhir Semester) untuk bisa melanjutkan ke semester selanjutnya. Mengakhiri semester III dan kejutannya kalau kamu mengikuti My Dairy On Campus – Filsafat Ilmu, berarti kamu sama aja ikut perkuliahan filsafat ilmu sama kayak aku. Nah, karena itu untuk kurangnya saya mohon maaf. Kalau ada lebihnya tolong dikembalikan. Eee.. nggak ding.. bercanda. Salam perpisahan kayak mau kemana aja. Yang jelas saya akan terus aktif menulis di blog ini jadi silahkan mampir untuk membaca post aku yang lain ya.. segera…
Ehm, nggak menyangka akan kejadian juga membuat blog. Karena dari dulu Cuma niatnya doang. Sama kayak nulis, kalau Cuma dibayangin aja ya nggak bakalan jadi. Nggak perlu banyak kawan dikit dikit.. deadline itu untuk kamu yang mampu. Kalau belum jangan dipaksain yang penting nulis aja. Ya nggak.. okedeh sekian Bye.. Bye..
***
Lets Read and Make Your Future


وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

1 komentar:

  1. Bet on sports and play casino games online at JTMHub
    Whether 충청북도 출장샵 it's a sports 진주 출장마사지 bet on 군포 출장샵 horse racing or a casino game, you're sure to have a fun time with bettors during the day. 안동 출장샵 From 포천 출장안마 the comfort of your home,

    BalasHapus